PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Taqwa adalah kumpulan semua kebaikan yang hakikatnya
merupakan tindakan seseorang untuk melindungi
dirinya dari hukuman Allah dengan ketundukan total kepada-Nya. Asal-usul
taqwa adalah menjaga dari kemusyrikan, dosa dari kejahatan dan hal-hal yang
meragukan
Seruan Allah pada surat Ali imran ayat 102 yang
berbunyi, “Bertaqwalah kamu sekalian dengan sebenar-benarnya taqwa dan
janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam keadaan muslim”, bermakna bahwa
Allah harus dipatuhi dan tidak ditentang diingat dan dilupakan, disyukuri dan
tidak dikufuri.
Taqwa adalah bentuk peribadatan kepada Allah
seakan-akan kita melihat-Nya dan jika kita tidak melihat-Nya maka ketahuilah
bahwa Allah selalu melihat kita. Taqwa adalah tidak terus menerus melakukan
maksiat dan tidak terpedaya dengan ketaatan. Taqwa kepada Allah adalah jika
dalam pandangan Allah seseorang selalu berada dalam keadaan tidak melakukan apa
yang dilarang-Nya, dan Dia melihatnya selalu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan taqwa?
2. Dalam
Al-Quran surat berapakah tercantum ciri-ciri orang bertaqwa?
3. Seperti
apa implementasi taqwa dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar
kita dapat mengetahui pengertian taqwa dan hakikat-hakikatnya
2. Untuk
mengetahui bagaimanakah seseorang dapat dikatakan bertaqwa
3. Agar
kita dapat mengamalkan amalan-amalan yang diperlukan agar dapat dikatan sebagai
orang yang bertaqwa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Taqwa
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi,
wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi. Sesuai dengan
makna etimologis tersebut, maka taqwa dapat diartikan sebagai sikap memelihara
keimanan yang diwujudkan dalam pengalaman ajaran agama Islam secara utuh dan
konsisten (istiqamah). Taqwa secara bahasa berarti penjagaan atau perlindungan
yang membentengi manusia dari hal-hal yang menakutkan dan mengkhawatirkan. Oleh
karena itu orang yang bertaqwa adalah orang yang takut kepada Allah berdasarkan
kesadaran dengan mengerjakan perintah-Nya dan tidak melanggar larangan-Nya
karena takut dan tunduk akan kekuasaan
Allah. Secara umum karakteristik orang-orang yang bertaqwa dapat dikelompokan
kedalam lima kategori:
1. Pertama,
iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab dan para nabi. Dengan kata lain,
instrumen ketaqwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan memeliharah fitrah
iman.
2. Kedua,
mengeluarkan harta yang dikasihinya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang
miskin, orang-orang yang terputus diperjalanan, orang-orang yang meminta-minta
dana, orang-orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban
memerdekakan hamba sahaya. Jadi kita hendaknya selalu membantu orang-orang yang
membutuhkan bantuan dan kita memiliki kesanggupan untuk membantu.
3. Ketiga,
mendirikan sholat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain, memelihara
ibadah kita.
4. Keempat,
menepati janji, yang dalam pengertian lain adalah memelihara kehormatan diri.
5. Kelima,
sabar disaat kepayahan dan memiliki semangat juang.
2.2
Ciri-ciri Orang yang Bertaqwa Menurut Al-Quran
Terdapat
banyak ciri-ciri orang yang bertaqwa yang disebutkan didalam Al-Quran:
1. Beriman
kepada yang Ghaib, Mendirikan shalat, dan berinfaq :
[yaitu]
mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Q.S. Al-Baqoroh :
3).
2. Beriman
kepada kitab-kitab Allah dan meyakini adanya akhirat :
dan
mereka yang beriman kepada Kitab [Al Qur’an] yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan
adanya [kehidupan] akhirat. (Q.S. Al-Baqoroh : 4)
3. Beriman
kepada: Allah, Hari akhir, para malaikat, kitab-kitab, para nabi; berinfaq,
memerdekakan budak,
mendirikan shalat, zakat, menepati janji dan sabar.
Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir [yang
memerlukan pertolongan] dan orang-orang yang meminta-minta; dan [memerdekakan]
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar [imannya]; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S Al-Baqoroh :
177)
4. Berinfaq
di waktu lapang atau sempit, menahan amarah, dan pemaaf.
[yaitu]
orang-orang yang menafkahkan [hartanya], baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan [kesalahan] orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S Ali-Imran : 134)
5. Berpuasa
Ramadhan
Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Q.S. Al-Baqoroh : 183)
6. Tidak
Silau Keindahan duniawi
Kehidupan
dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang
hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih
mulia daripada mereka di hari kiamat. (Q.S. Al-Baqoroh : 212)
7. Selalu
berbuat kebajikan.
Dan
apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak
dihalangi [menerima pahala] nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang
bertakwa. (Q.S. Ali-Imran : 115)
8. Bersegera
kepada ampunan Allah.
Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Q.S.
Ali-Imran 133)
9. Selalu
mengingat Allah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
Dan [juga] orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan
Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Q.S.Ali-Imran: 135).
10. Bersabar
saat diuji harta dan dirinya.
Kamu sungguh-sungguh
akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan [juga] kamu sungguh-sungguh akan
mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang
yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika
kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan
yang patut diutamakan. (Q.S. Ali Imran: 186).
11. Menjadikan
akhirat sebagai TUJUAN hidup.
Dan tiadalah kehidupan
dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung
akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu
memahaminya. (Q.S. al-An'am: 32).
12. Menyebarkan
da'wah.
Dan
tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap
dosa mereka; akan tetapi [kewajiban mereka ialah] mengingatkan agar mereka
bertakwa. (Q.S. al-An'am: 69).
13. Menutup
aurat
Hai anak Adam
sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa
itulah yang paling baik. (Q.S. Al-A'raf: 26).
14. Berdzikir
manakala ditimpa kebimbangan.
Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka
ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
(Q.S. al-A'raf: 201).
15. Menyuruh
Keluarga Mendirikan shalat dan sabar mengerjakannya.
Dan perintahkanlah kepada keluargamu
mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta
rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat [yang baik] itu
adalah bagi orang yang bertakwa. (Q.S. Thaha: 132).
16. Tidak
sombong dan tidak berbuat kerusakan.
Negeri akhirat
itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri
dan berbuat kerusakan di [muka] bumi. Dan kesudahan [yang baik] itu
adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. al-Qashash: 83).
17. Muslimah
hendaklah menjaga pandangan dan kata-kata dalam berbicara.
Hai isteri-isteri Nabi,
kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka
janganlah kamu tunduk
dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam
hatinya , dan ucapkanlah perkataan yang baik, (Q.S. al-Ahzab: 32).
Dan orang yang membawa kebenaran
[Muhammad] dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S.
Az-Zumar: 33).
19. Menjauhi
dosa-dosa besar dan perbuatan keji.
[Yaitu] orang yang
menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari
kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia
lebih mengetahui [tentang keadaan]mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan
ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan
dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (Q.S.
An-Nam: 32).
20. Selalu
mengambil pelajaran dari al-Qur'an.
Dan sesungguhnya Al
Qur’an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S.
al-Haaqqa: 48).
2.3 Implementasi Taqwa dalam Kehidupan
sehari-hari
1. Mengamalkan
semua unsur amal shaleh dengan dasar beriman dan mencari ridha Allah. Kebaktian
yang sebenarnya adalah kebaktian orang-orang yang bertaqwa.
2. Berpuasa
3. Makan
dan meminum makanan yang baik dan halal
4. Hendaklah
memelihara hubungan silaturahmi
5. Melaksanakn
sholat malam dan tahajud bila ada kesempatan
6. Orang
yang bertaqwa senantiasa berbuat kebajikan serta menjauhi kemurkaan, untuk
dirinya dan untuk orang lain
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk
bertaqwa kepada Allah SWT. Karena Allah hanya menerima ibadah dari orang-orang
yang bertaqwa. Allah hanya membela, membantu dan melindungi orang-orang yang
bertaqwa. Hanya orang-orang yang bertaqwa saja yang akan selamat di sisi Allah
Ta’ala.
Dari berbagai makna yang terkandung dalam taqwa,
kedudukannya sangat penting dalam agama islamdan kehidupan manusia karena taqwa
adalah pokok dan ukuran dari segala pekerjaan seorang muslim.
Agar dapat menjadi orang yang bertaqwa kita haruslah
memperkuat iman kita dan percaya akan kekuasaan-kekuasaan Allah kemudian saling
membantu antar sesama manusia karena taqwa tidak hanya hubungan kepada Allah
saja melainkan ada hubungan antar sesama manusia, yang ketiga kita harus
menjaga ibadah-ibadah wajib yang telah diperintahkan Allah kepada kita,
memiliki kehormatan diri dan yang terakhir selalu sabar terhadap cobaan yang
kita hadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Hadhiri.
Choiruddin, S.P., Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press,
1999
Azra.
Azyumardi, Dr. Prof. Dkk, Buku Teks Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Departemen
Agama RI, 2003
taqwadanberiman.blogspot.com/2013/04/makalah-taqwa-dan-ruang-lingkupnya.html
Sip dul. Wk ku magicalbrain.blogspot.co.id
BalasHapus